13 Oktober 2008

Workaholic OR Hardworker

WORKAHOLIC ? NO !

HARDWORKERS ? YES !

Hardworker, Anda pasti ingat kata bijak, “Kesehatan itu mahal harganya.” Dan ”Apa gunanya seorang memiliki seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?”. Apa yang sudah diraih dengan kerja keras dan pengorbanan yang amat besar, bisa menjadi sia-sia apabila sakit – penyakit meng hancurkan kesehatannya.

Jadilah bijak dalam mengatur kehidupan anda. Ingat uang dan pekerjaan (bisnis) bukanlah segala-galanya. Anda bukan mesin atau robot. Bahkan mesin atau robot pun butuh istirahat dan perawatan khusus. Apalagi tubuh manusia! Sayangi tubuh dan keluarga anda. Bekerjalah lebih cerdas. Anda tetap bisa sukses tanpa harus mengorban kan kehidupan anda.

Usai menghadiri pemakaman Bima, rekan sekantornya, Iwan bercakap-cakap dengan Bambang. ”Kasihan ya si Bima, usia baru 38 th sudah meninggal kena stroke”. Kata Iwan. ”Aku sih tidak heran sebenarnya, kalo melihat caranya bekerja”. Sahut Bambang. ”Lho, memangnya kenapa Bang?” Tanya Iwan. ”Kamu tahu sendirikan, dia kalo bekerja kayak orang gila. Dia datang kekantor paling pagi jam 7, hunting klien, kemudian lembur, pulang jam 11-12 malam, kadang-kadang masih bawa pulang pekerjaan buat di lembur di rumah. Trus hari Sabtu dan Minggu yang mestinya buat istirahat, kumpul sama keluarga, malah dipake kerja seperti biasanya. Cutipun sudah hampir 15 thn ini, gak pernah diambilnya”. Papar Bambang. ”Koq kamu tahu mbang, sedetil itu.” tanya Iwan, terheran-heran. ”Iyalah, lha wong istrinya sama istriku teman kuliah dulu, jadi mereka saling curhat”. Jelas Bambang. ”Oo, jadi Bima itu kecenderungan kerja ya,…apa itu istilahnya, Mbang?” Tanya Iwan lagi. ”Workaholic!” Sahut Bambang.

Ya, kecanduan kerja atau workaholic, suatu istilah yang ditujukan bagi mereka yang sangat ”menikmati” bekerja sehingga lupa waktu, bahkan lupa segala-galanya. Orang yang kecanduan kerja tidak bisa membagi waktu hidupnya dengan tepat. Bisa lupa makan (pola makan tidak teratur), lupa istirahat (kurang tidur), waktu untuk bercengkrama dengan keluarga pun hampir (sudah) tidak ada. Jangan heran kalau kondisi kesehatan bisa-bisa menurun drastis pada usia yang masih relative muda.

Workaholic lebih berkonotasi negative. Walaupun seakan-akan produktifitasnya amat tinggi, tetapi pola hidup seperti demikian bisa berakibat merugikan dirinya sendiri dan keluarganya. Bekerja keras memang harus, tetapi jangan sampai kehilangan keseimbangan. Tubuh perlu istirahat yang cukup, apalagi dengan bertambahnya usia membuat daya tahan tubuh ikut mengalami penurunan. Olahraga juga berperan untuk menjaga agar badan tetap bugar. Pikiran dan Emosi kita secara berkala juga perlu mengalami penyegaran. Rekreasi atau bercengkrama dengan keluarga dihari Minggu bisa merefreshing kehidupan kita.

Bedakan Workaholic dengan Hardworker. Seorang Hardworker atau pekerja keras, juga menikmati saat-saat bekerja. Ia juga mengerahkan segenap kemampuan optimalnya dalam pekerjaan. Tetapi ia bisa menyeimbangkan kehidupannya. Hardworker tetap bisa membagi waktu antara bekerja, beristirahat, berolahraga, berekreasi dan berinteraksi dengan keluarga, dengan baik. Dengan demikian selain tetap produktif dalam pekerjaan, Hardworker bisa tetap menikmati hal-hal indah dalam kehidupan ini.

Bekerja untuk hidup, jangan hidup untuk bekerja



Tidak ada komentar:

 

Copyright 2007 ID Media Inc, All Right Reserved. Crafted by Nurudin Jauhari